5 persiapan penting menyambut bulan Ramadan

  • Agus Prayitno
  • Mei 11, 2018

tak terasa syaban segera berlalu. hanya dengan hitungan hari ramadhan segera tiba. Bagi seorang muslim, tentu bulan Ramadhan akan disambut dengan rasa gembira dan penuh syukur, karena Ramadhan merupakan bulan pengampunan, rahmat dan menuai pahala serta sarana menjadi orang yang bertaqwa.

oleh karenanya, bagi seorang muslim, seyogyanya untuk bersegera mempersiapkan diri, baik dari segi kesiapan lahir, maupun kesiapan batin.

jadi apa saja persiapan diri yang sanagat penting untuk kita lakukan? mudah mudahan tulisan ini bisa menjadi sarana sebagai petunjuk persiapan yang seharusnya kita jalankan.

1. beerdoa kepada Alloh

Al-Hafidz Ibnu Rajab menyebutkan satu riwayat yang menunjukkan semangat para sahabat dalam menyambut bulan Ramadhan. Ibnu Rajab menyebutkan keterangan Mu’alla bin Al-Fadhl – ulama tabi’ tabiin – yang mengatakan,

كانوا يدعون الله تعالى ستة أشهر أن يبلغهم رمضان يدعونه ستة أشهر أن يتقبل منهم

“Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa agar Allah mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)

salahsatu dari doa paling masyhur ditengah kita adalah

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan”

2. menuntaskan puasa tahun lalu

bagi orang yang tidak memuliki udzur syari, serperti sakit yang dikhawatirkan jika berpuasa akan mendatangkan madhorot atau ibu yang sedang menyusui maka wajib atasnya mengkodho hutang puasa ditahun lalu sebelum memasuki bulan ramadhan. Sebagaimana Aisyah r.a tidak bisa mengqadha puasanya kecuali pada bulan Sya’ban.

Menunda qadha puasa dengan sengaja tanpa ada uzur syar’i sampai masuk Ramadhan berikutnya adalah dosa, maka kewajibannya adalah tetap mengqadha, dan ditambah kewajiban membayar fidyah menurut sebagian ulama.

3. menkaji dan mendalami keilmuan seputar ibadah puasa

Mu’adz bin Jabal r.a berkata: ”Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah adalah ibadah”.

Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah, perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa yang menguranginya”.

dan juaga perkataan muadz bin jabal “ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikut ilmu” (Dari kitab al-Amru bil Ma’ruf wannahyu anil munkar karya Ibnu Taimiyyah halaman 15).

karna hanya dengan ilmu kita dapat mengetahui cara berpuasa yang benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam. Begitu juga ilmu sangat diperlukan dalam melaksanakan ibadah lainnya seperti wudhu, shalat, haji dan sebagainya.

dalam surat Al Kahfi Alloh subhanahu wataala mengancam bagi orang yang beramal tanpa ilmu sebagai orang orang yang meruigi.

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al Kahfi: 103-104)

4. persiapan jiwa dan spiritual.

Persiapan yang dimaksud di sini adalah mempersiapkan diri lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah puasa dan ibadah-ibadah agung lainnya di bulan Ramadhan dengan sebaik-sebaiknya, yaitu dengan hati yang ikhlas dan praktek ibadah yang sesuai dengan petunjuk dan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam.
Penyucian jiwa (Tazkiayatun nafs) dengan berbagai amal ibadah dapat melahirkan keikhlasan, kesabaran, ketawakkalan, dan amalan-amalan hati lainnya yang akan menuntun seseorang kepada jenjang ibadah yang berkualitas. Salah satu cara untuk mempersiapkan jiwa dan spritual untuk menyambut Ramadhan adalah dengan jalan melatih dan memperbanyak ibadah di bulan sebelumnya, minimal di bulan Sya’ban ini seperti memperbanyak puasa Sunnah.

5. persiapan fisik

Persiapan fisik agar tetap sehat dan kuat di bulan Ramadhan sangat penting. Kesehatan merupakan modal utama dalam beribadah. Orang yang sehat dapat melakukan ibadah dengan baik.sebaliknya orang yang sakit akan susah dalam menjalankan ibadah.
sebagaimana rosululloh sholallohu alaihi wasallam bersabda
“manfaatkan lima masa sebelum datang lima masa; masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al-Hakim)
maka dari itu  kita harus menjaga kesehatan dan pola makan yang baik agar tubuh tetap sehat dan lancar menjalankan ibadah puasa ramadan.

 

 

 

Post Terkait :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.